Minggu
lalu atau tepatnya mulai tanggal 24 hingga 29 Desember 2013 santri dan pengurus
TPQ Darul Ulum (TPQ DU) sedang
disibukkan dengan rangkaian beberapa kegiatan inovatif. Kegiatan tersebut
adalah ujian yang diselingi dengan outbond
dan kerja bakti. Hal ini diselenggarakan untuk menghilangkan kejenuhan yang
mungkin sedang menyerang santri dan pengurus TPQ DU. Kegiatan tersebut
diselenggarakan tidak jauh-jauh dari lingkungan Masjid Baiturrahim.
Pada
hari Selasa (24/12) pengurus TPQ DU menyelenggarakan ujian dengan pelajaran
“Aqidah dan Akhlak”. Ujian yang dimulai pada pukul 16.00 ini diikuti lebih
kurang oleh 50 santri dan ini belum semua santri TPQ DU mengikuti ujian ini
karena beberapa hal. Peserta ujian ini dibagi dalam tiga kelompok, yakni
Mustawa Awal, Mustawa Tsani dan Mustawa Tsalits. Kelompok-kelompok ini tidak ditempatkan
dalam ruangan yang sama untuk mengikuti ujian “Aqidah dan Akhlak”. Untuk
Mustawa Awal, mereka diuji secara lisan satu per satu di Kantor Pengurus TPQ DU
karena mereka mayoritas berasal dari tingkat PAUD, TK dan SD kelas 1 yang mayoritas
belum bisa baca tulis. Sedangkan Mustawa Tsani yang terdiri dari tingkat SD
kelas 2, 3 dan 4, serta Mustawa Tsalits yang terdiri dari tingkat SD kelas 5, 6
dan SMP diberikan tes secara tertulis di ruang utama dan di serambi masjid.
Hari
berikutnya, Rabu (25/12), santri diajak refreshing
agar ujian hari kemarin tidak terlalu membebani mereka. Acara refreshing kali ini diisi dengan outbond yang bertemakan “Satu Kata, Satu
Hati, Satu Tujuan untuk Sebuah Kebersamaan”. Kegiatan yang dimulai pukul 07.00 ini
diselenggarakan tidak jauh dari lingkungan masjid, yakni di persawahan sebelah
selatan masjid. Santri-santri dibagi merata dalam beberapa kelompok dan dalam
kelompok tersebut sudah terdapat seorang ketua yang harus menjaga anak buahnya
saat menyusuri rute outbond. Pada
kegiatan ini, panitia membentuk lima pos yang dijaga oleh panitia dan pos ini
harus dilewati semua peserta. Pos pertama adalah pos yang menguji kreatifitas,
pos kedua menguji ketangkasan, pos ketiga menguji kekompakan, pos keempat
menguji kecerdasan dan pos terakhir menguji nasionalisme santri. Seusai outbond, santri kembali berkumpul di
serambi masjid untuk pesta kebun dengan bertukar kado yang telah mereka bawa
dari rumah masing-masing. Pada saat menikmati jajanan hasil pesta kebun dan
yang dibagi panitia, santri kembali diuji kekompakkannya dengan menunjukkan
yel-yel regunya masing-masing di depan santri lainnya. Nampak semua santri
menikmati kegiatan ini.
Setelah
cukup refresh, santri kembali harus
mengikuti ujian pada hari berikutnya, Kamis (26/12) dengan pelajaran “Fiqih”. Mekanisme
ujian kali ini tidak jauh berbeda dengan ujian “Aqidah dan Akhlak” pada dua
hari sebelumnya, yakni Mustawa Awal diuji secara lisan di kantor, sedangkan
Mustawa Tsani dan Tsalits diuji secara tertulis di ruang utama dan di serambi
masjid. Durasi yang diberikan panitia pun juga sama, yakni lebih kurang satu
jam.
Untuk
kembali menyegarkan pikiran dan memupuk kebersamaan, pada hari berikutnya, pengurus
TPQ DU mengadakan kerja bakti di lingkungan masjid dengan mengusung tema “Jumat
Bersih”. Tidak sedikit santri yang datang untuk mengikuti kegiatan ini, yakni
lebih kurang 15 santri dan nampaknya mereka juga sangat antusias dengan
kegiatan ini. Kerja bakti ini diakhiri dengan Sholat Jumat berjama’ah di masjid
bagi santri putra.
Hari
terakhir ujianpun tiba. Pada hari Minggu (29/12) santri diuji secara lisan
dengan subyek “Al-Qur’an/Iqro’, Tajwid, Hafalan Doa dan Surat Pendek”.
Mekanisme ujian kali ini sedikit berbeda dengan dua ujian sebelumnya. Kali ini
semua santri diuji satu per satu dengan tiga subyek tersebut pada tempat yang
telah di setting sedemikian rupa
sehingga santri dapat bersuara lantang. Untuk santri tingkat Iqro’ 1 dan 2,
ditempatkan di serambi utara masjid, sedangkan serambi depan masjid ditempati
oleh santri Iqro’ 3 dan 4 dan di ruang utama masjid untuk santri Iqro’ 5 dan 6
serta Al-Qur’an.
Rangkaian
kegiatan selama satu minggu itupun kini telah berakhir, namun pengurus TPQ DU
berharap semangat ujian dan outbond itu
tidak berhenti pada minggu tersebut saja. Pengurus berharap agar santri dan pengurus
terus membawa semangat tersebut saat mengaji dan bahkan dalam kehidupan
sehari-harinya hingga kelak mereka dapat memberikan kontribusi positif kepada
lingkungan di sekitar mereka. (Adhysti DR-red)
0 komentar:
Posting Komentar