#Untukmu Sahabatku
Tidak ada yang pernah mengerti akan liku jalan hidup
seseorang. Pun dengan jalan hidup yang pernah kualami. Tak pernah dulu
terfikirkan olehku bahwa Alloh sangat menyayangi diriku, hingga Dia menunjukkan
jalan-Nya yang lurus.
Dulu aku hanyalah seorang yang menjalani hidup biasa saja.
Yang ku tahu Islam hanyalah kewajiban sholat, puasa, zakat atau haji bagi yang
mampu. Begitulah, kebanyakan umat Islam yang maaf masih awam atau umum
di sekitar kita. Hingga pada suatu hari Alloh menemukanku dengan seseorang kawan lama yang mengajakku bergabung dengan
sebuah organisasi Islam atau TPQ , kawan dulu yang pernah mengajakku bermain,
lomba dan sebagainya waktu kecil. Walaupun dengan sedikit terpaksa akupun
mengiyakan ajakannya.
Awalnnya aku membayangkan bahwa organisasi Islam atau TPQ
itu pasti berisi pengajian dan juga tausiyah ustadz yang pasti membosankan
apalagi ditambah kebisingan santri-santri
TPQ. Perlahan namun pasti aku mulai merasakan rasa nyaman ketika
berkumpul dengan teman-temanku di organisasi itu. Bahkan aku merasakan ada
sesuatu yang kurang jika saja aku tidak berkumpul dengan mereka dalam jangka
waktu yang lama. Apalagi aku juga mulai paham bahwa salah satu calon penghuni
surge adalah mereka yang selalu berkumpul dengan orang-orang sholeh.
Bulan berganti bulan aku berada di “jamaah” dakwah Islam
itu. Di saat semangatku tinggi itulah Alloh mengujiku. Kawan yang dulu mengajakku bergabung
diorganisasi itu entah karena apa memutuskan untuk keluar dari organisasi kami.
Padahal dia adalah satu-satunya kawan yang akrab denganku. Otomatis ini
menjadikanku sedikit down karena dengan keluarnya dia. Aku tidak mempunyai
teman yang aku ajak berbagi.
Lagi-lagi Allah menunjukkan Maha Kasih Sayang-Nya disaat
aku merasa down dan kesepian itulah, Dia mengirimkan beberapa ”darah muda” yang
mulai tertarik dan bergabung dengan TPQ kami. Awalnya aku tidak begitu
memperdulikan mereka, namun seiring dengan berjalannya waktu akupun mulai
terbiasa dengan mereka. Disamping semangat mereka yang membara , mungkin juga
usiaku dengan usia mereka terpaut tidak terlalu jauh sehingga kami nyambung
ngobrol.
Bahkan justru dengan kawan baruku inilah aku merasakan
kehangatan ukhuwah yang begitu erat. Hingga kami berikrar untuk menjadi sahabat
seperjuangan dalam menegakkan Dinullah ini. Aku merasa sangat bahagia dengan
kehadiran mereka. Kini aku kembali bersemangat untuk berjuang di jalan Allah
bersama sahabat-sahabatku untuk menegakkan TPQ.
Masalah, beda pendapat, berselisih, tersinggung memang
mengisi persabatan kami. Justru itulah yang menjadikan kami lebih dewasa.
Sahabatku, kalian telah memberikan satu pelajaran yang berarti. Pelajaran akan
berartinya sahabat dalam hidup kita, pelajaran akan indahnya ukhuwah. Susah
senang telah kita lalui dalam perjalanan persahabatan ini. Begitu banyak
kenangan yang telah kita ukir. Kadang kita kompak tak jarang pula kita
berselisih. Namun percayalah! Semua itu akan menjadikan persabatan kita lebih
bermakna. Aku menyayangi kalian karena Allah wahai sahabatku!
By: R. Murdani diubah oleh Vian Gayuh
0 komentar:
Posting Komentar